Program pembangunan yang dijalankan Pemerintah telah meningkatkan jumlah angkatan kerja yang terdidik. Namun ironisnya, tingkat pengangguran pun meningkat akibat kurangnya lapangan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi pengangguran yang semakin meningkat, maka salah satu solusinya adalah mengembangkan semangat dan kemahiran kewirausahaan. Melalui kewirausahaan, maka sang wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri serta individu lainnya sejalan dengan perkembangan usaha yang dirintisnya.
Namun memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik adalah terlalu banyaknya pertimbangan, sehingga tak jarang membuat banyak orang urung untuk memulai bisnis karena takut gagal. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan, karena untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kegagalan, seseorang dapat membuat persiapan bisnis yang matang, sehingga dapat memulai bisnisnya dengan lebih optimis.
Kejelian dalam melihat peluang usaha menjadi salah satu bekal bagi wirausahawan dalam mencipatakan lapangan pekerjaan untuk dirinya dan orang lain. Untuk itu sebagai seorang wirausahawan tentunya dituntut untuk selalu kreatif, inovatif, berani mengambil risiko, percaya diri, bersemangat dan mampu memecahkan permasalahan. Berbekal dengan hal-hal tersebut, maka seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya, akan bertolak pada tuntunan logika rasional serta dilengkapi dengan kekuatan intuisi profesional yang adaptif. Disamping itu, ketepatan memilih pasar sebagai salah satu upaya wirausahawan/entrepreneur mengembangkan bidang usahanya menjadi sangat penting dalam rangka kontinuitas keberadaan perusahannya.
Pelatihan Kewirausahawan dimaksudkan untuk membantu peserta mengembangkan kemahiran berwiraswasta agar mampu mengembangkan produk/jasa yang kompetitif dan diminati pasar, mendapatkan konsumen, serta mengembangkan dan menjaga kontinuitas usahanya.
Topik-topik pelatihan Kewirausahaan, antara lain meliputi: (i) identifikasi dan market intelligence produk atau jasa yang potensial untuk dipasarkan, (ii) penyusunan rencana bisnis, (iii) seleksi dan retrutmen sumber daya manusia, (iv) sumber pembiayaan, (v) organisasi dan kepemimpinan, (vi) akuntabilitas dan tanggung-jawab usaha, serta (vii) pengelolaan risiko usaha.