Anggaran yang umumnya dikenal dengan istilah budget merupakan salah satu alat manajemen yang penting dalam meningkatkan efektifitas fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian dalam organisasi. Adanya anggaran memungkinkan manajemen untuk menetapkan target-target yang realistis, mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas berdasarkan sasaran-sasaran yang akan dicapai, melakukan penelaahan (review) secara sistematis atas sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, mengkordinasikan aktivitas-aktivitas di masa depan, memfasilitasi komunikasi antar-bagian, memantau (monitor) kinerja aktual terhadap target, menyusun tindakan korektif atas penyimpangan terhadap sasaran, dan merumuskan sistem insentif yang dikaitkan dengan pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan di dalam anggaran.
Pelatihan peranggaran (budgeting) bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan penguasaan praktik atas proses-proses penyusunan anggaran yang efektif, yang secara umum meliputi: (i) penelaahan atas lingkungan internal dan eksternal perusahaan atau organisasi, (ii) penetapan sasaran dan program kerja untuk tahun berikutnya yang selaras dengan rencana jangka panjang perusahaan atau organisasi terkait, (ii) penetapan asumsi-asumsi penyusunan anggaran, (ii) perhitungan ketersediaan dan sumber-sumber pendanaan, (iii) penyusunan program kerja per fungsi, (iv) penyusunan anggaran belanja modal (capital budgeting), (v) penyusunan anggaran penerimaan/penjualan, (vi) penyusunan anggaran pengeluaran, (vii) pengembangan dan analisa berbagai skenario, (viii) pengesahan anggaran, (ix) pemantauan, pengendalian dan penyesuaian anggaran.
Di samping aspek teknis penyusunan anggaran, para peserta pelatihan akan diperkenalkan pula dengan prinsip-prinsip non-teknis peranggaran untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun bersifat holistik dan transparan dalam memberikan arah sasaran, serta lincah dalam merespon perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal yang terjadi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menumbuhkan pandangan bahwa anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian kinerja organisasi adalah milik bersama, dan bukan hanya milik manajemen puncak yang semata-mata dimanfaatkan untuk mengevaluasi kinerja unit-unit yang dipimpinnya.